Kamis, 12 Maret 2015

prasasti ciaruteun


Prasasti Ciaruteun

Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan di tepi sungai Ciaruteun, tidak jauh dari sungai Ci SadaneBogor. Prasasti tersebut merupakan peninggalan kerajaan Tarumanagara.

Lokasi

Prasasti Ciaruteun terletak di Desa Ciaruteun Ilir, kecamatan CibungbulangKabupaten Bogor; tepatnya pada koordinat 6°31’23,6”LS dan 106°41’28,2” BT.
Tempat ditemukannya prasasti ini merupakan bukit (bahasa Sundapasir) yang diapit oleh tiga sungai: Ci SadaneCi Anten dan Ci Aruteun. Sampai abad ke-19, tempat ini masih dilaporkan sebagai Pasir Muara, yang termasuk dalam tanah swasta Tjampéa (=Ciampea, namun sekarang termasuk wilayah Kecamatan Cibungbulang).
Menurut Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara parwa 2, sarga 3, halaman 161 disebutkan bahwa Tarumanagara mempunyarajamandala (wilayah bawahan) yang dinamai "Pasir Muhara".

Isi

Prasasti Ciaruteun bergoreskan aksara Pallawa yang disusun dalam bentuk seloka bahasa Sanskerta dengan metrum Anustubh yang terdiri dari empat baris dan pada bagian atas tulisan terdapat pahatan sepasang telapak kaki, gambar umbi dan sulur-suluran (pilin) dan laba-laba.
Teks:
vikkrantasyavanipat eh
srimatah purnnavarmmanah
tarumanagarendrasya
visnoriva padadvayam
Terjemahan:
“Inilah (tanda) sepasang telapak kaki yang seperti kaki Dewa Wisnu (pemelihara) ialah telapak yang mulia sang Purnnawarmman, raja di negri Taruma, raja yang gagah berani di dunia”.
Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tempat ditemukannya prasasti tersebut. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan Dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar